Jumat, 22 Februari 2013

MEMUPUK MOTIVASI DARI CERITA POHON MANGGA


Alkisah... ada dua batang pohon mangga yang baru saja aku peroleh dari seorang sahabat. Beberapa bulan yang lalu pohon yang satu, sebutlah si A batangnya besar, daunnya lebat, dan akarnya kuat. Sementara pohon lainnya, sebutlah si B, morfologi pertumbuhannya berbanding terbalik dengan si A, batangnya kurus, daunnya jarang dan akarnya hampir tak ada.

Karena pertumbuhan si A yang di anggap sangat memungkinkan untuk tumbuh lebat, makanya ia ditanam di halaman rumah bagian depan dengan harapan suatu saat jika ia sudah tumbuh besar, kita dapat bernaung menikmati kesejukan dibawahnya, Sementara si B di tanam di halaman belakang. Itupun ditanam hanya sebatas rasa kasihan jika dibiarkan begitu saja.

Hitungan hari, bulan dan tahun dilalui oleh kedua pohon tersebut dengan lingkungan yang berbeda. Ternyata di luar dugaan, si B terus menunjukkan pertumbuhannya yang signifikan sementara si A tetap pada kondisi semula, hanya tumbuh beberapa cm saja hinga sekarang si B malah jauh lebih besar dari si A. Setelah dipelajari, kemungkinan besar kondisi halaman belakang rumah jauh lebih baik dan mendukung pertumbuhan tanaman di banding halaman depan rumah.

Seperti itulah kehidupan, kita tidak tahu kita akan menjadi seperti apa nantinya. Tentunya ingin  seperti si B yang awalnya sangat tidak ada harapan baginya tapi ternyata ia tumbuh hampir tanpa kendala. Mengapa? Karena lingkungan memberikannya dukungan penuh. Lingkungan memberikan unsur positif terus menerus. Mengapa kita tidak belajar dari pohon mangga tersebut, seberapa besar pun kekurangan kita dimata orang lain, bukan berati kita akan seperti itu selamanya kecuali jika kita memang tak mau mencoba untuk membebaskan diri dari keterpurukan dan fikiran-fikiran negatif yang sibuk kita ciptakan sendiri. Terserah orang lain berfikir apa tentang kita, yang penting bagaimana kita bisa memperbaiki diri agar kita bisa membuktikan bahwa kita tak seburuk apa yang mereka fikirkan tentang kita.

Demikian pula jangan sombong dengan kehidupan kita yang mungkin jauh lebih baik dari orang lain saat ini. Karena cepat atau lambat kesombongan akan mengahancurkan diri kita sendiri.

Tetap Semangat dan berbuatlah lebih baik. ^_^
Baca lagi yuk »»  

JADI ITU REMEDIAL...

Muslim buru-buru masuk ke kamar tidur, sehabis melaksanakan sholat isya. Biasanya, ia sholat isya jam 10-an setelah lelah menonton acara TV, favoritnya, dunia olahraga. Kali ini, sehabis magrib, ia terus memegang bukunya, belajar. Padahal ujian semester baru saja selesai, anak aneh, kata mama.  Lampu kamar di matikan, ia segera melomat ke atas tempat tidur, kemudian menarik selimut, tidur. Selang 5 menit, ia lupa sesuatu, berteriak, Ma, besok tolong bangunkan saya jam 5 yah, saya ada REMEDIAL. Mama yang gak ngerti apa itu Remedial, mengiyakan saja sembari berteriak. Iya..

Keesokan harinya, Muslim semangat betul, belum dibangunkan juga sudah bangun duluan. sehabis sholat subuh, ia membuka lagi bukunya, buku bersampul biru yang sama dengan semalam dibacanya, tidak biasanya Muslim seperti ini. Sehabis sarapan, Muslim segera ke sekolah, dengan melewatkan acara favotritnya, kala subuh, Lensa Olahraga.

Ma, Muslim berangkat, assalamu alaikum,.. suara Muslim dari luar rumah, sementara Mama sedang memasak di dapur. Waalikum salam, jawab Mama. Saya sendiri heran melihat Muslim aneh begitu, ku hampiri Mama yang sedang menggarami sayur lodeh yang dimasaknya. Ma, Muslim koq tumben berangkat cepat hari ini, bukannya hari ini libur, setelah ujian semester?

Mama, menjawab santai, Muslim Remedial, katanya. Kamu mesti bersyukur karena adikmu yang satu itu sudah berubah, tidur cepat, bangun sebelum subuh dan sekarang sudah rajin belajar. Muslim sama Mama sama2 aneh, orang Remedial koq di syukuri yah,. jangan2 mama tidak tau apa itu remedial. Ma, menurut Mama remedial itu apa? tanya ku menyelidik. Mama memandang ke arahku sejenak kemudian kembali pada aktivitasnya, memasak. Yang jelas itu sesuatu yang baik, Gung. Kamu harus selalu mengajari adik kamu, mungkin saat ini Muslim sudah sadar akan pentingnya belajar. Saya jadi bingung, mmm.. pasti Mama salah tafsir deh..

"Ma, Remedial itu kata lain dari Mengulang. kalo ada mata pelajaran yang nilainya rendah waktu ujian semester, nah, di remedial itu harus diperbaiki agar nilai nya memenuhi standar.
"hah? benar bgitu.. Muslim.. Muslim.. " Mama lesu.. -_- '
Baca lagi yuk »»  

KURIKULUM 2013 MASUKI MASA IMPLEMENTASI


Kurikulum 2013 sudah bukan lagi wacana mendukung atau menolak, tetapi sudah masuk masa implementasi. Karena itu Kemendikbud memberikan apresiasi yang tinggi pada Keluarga Besar Muhammadiyah yang selangkah lebih maju untuk melaksanakan kurikulum.

Mendikbud M. Nuh menyampaikan hal itu pada Rembuk Nasional Pendidikan Muhammadiyah Menghadapi Kurikulum 2013, di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu, 16 Februari 2013.

Sebelumnya, Rektor UMM, Muhadjir Effendy dalam sambutannya menyatakan, posisi Muhammadiyah bukan pada posisi mendukung atau menolak, tetapi dalam posisi siap melaksanakan Kurikulum 2013. Menurut Muhadjir, hal itu pula yang dikatakan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, ketika membuka rembuk tersebut pada pagi harinya.

Mendikbud menambahkan, alasan perlunya pelaksanaan Kurikulum 2013 karena kurikulum yang dikembangkan tersebut sudah diterapkan di sekolah-sekolah yang dianggap maju. Dengan demikian, penerapan Kurikulum 2013 merupakan pengadopsian kurikulum di sekolah-sekolah maju untuk semua jenis sekolah di seluruh tanah air.


Sumber: dikutip dari halaman tve.kemdikbud.go.id
Baca lagi yuk »»